Nama : Rionaldo Adonis
NIM : 12110170
NIM : 12110170
Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system
life cycle), SLC, adalah proses
evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan
sistem.
Fase perencanaanterdiri
dari beberapa tahapan :
1. Menyadari
Masalah
Tahapan ini sangat penting
bagi manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan
perusahaan. Karena mereka tidak selalu berada di tempat untuk mengamati
gejala-gejala permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan.
2.
Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari
adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi semua
permasahan itu. Akan tetapi, manajer tidak berusaha untuk mengumpulkan semua
informasi pada titik ini. Sebaliknya, manajer hanya mencari untuk
mendefinisikan dimana letak permasalahannya dan apa kemungkinan
penyebabnya. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user
computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan
sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definifi.
3.
Menentukan Tujuan Sistem
Dalam tahap ini manajer dan
analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh
sistem untuk memuaskan pemakai. Pada titik ini, tujuannya dinyatakan secara
umum.
4.
Mengidentifikasi
Kendala-kendala Sistem
Sistem baru tidak akan
beroperasi bebas dari kendala. Beberapa kendala ditimbulkan oleh lingkungan,
seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran
yang dibutuhkan konsumen, kendala lain dibuat oleh manajemen perusahan, seperti
keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan
menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala ini penting untuk
diidentifikasi sebelum sistem benar-benar mulai dikerjakan.
5.
Membuat Studi Kelayakan
Studi
kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan
mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Ada
enam dimensi kelayakan:
·
Teknis
·
Pengembalian ekonomis
·
Pengembalian non-ekonomis
·
Hukum dan etika
·
Operasional
·
Jadwal
6.
Mempersiapkan Usulan
Penelitian Sistem
Jika sistem dan proyek
tampak layak, diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh. Penelitian sistem (system study)
akan memberikan dasar terinci untuk rancangan sistem baru mengenai apa
yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem itu melakukannya. Analis
akan menyiapkan usulan penelitian sistem
yang memberikan dasar bagi manajer untuk menenentukan perlu tidaknya
pengeluaran untuk analisis.
7.
Menyetujui atau Menolak
Penelitian Proyek
Dalam tahapan ini manajer
dan komite menimbang pro dan kontra dari proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, serta apakah perlu
diteruskan- keputusan
diteruskan/dihentikan.
8.
Menetapkan Mekanisme
Pengendalian
Pada tahap ini, sebelum
penelitian sistem dimulai, komite pengarah SIM
menetapkan pengendalian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan,
siapa yang melakukannya, dan kapan akan dilaksanakan. Jumlah waktu yang
diperlukan untuk setiap tugas disusun berdasarkan orang-bulan. Orang-bulan adalah jumlah waktu yang
dibutuhkan oleh satu orang, yang bekerja sebulan kalender penuh, untuk
menyelesaikan suatu tugas. Dengan menugaskan beberapa orang pada satu tugas,
jumlah bulan kalender mungkin dikurangi, walau tidak harus secara linier. Memonitor kemajuan proyek, setelah
jadwal proyek ditetapkan, jadwal itu harus didokumentasikan dalam bentuk yang
memudahkan pengendalian.
Fase
analisisterdiri dari beberapa tahapan:
1)
Mengumumkan Penelitian
Sistem
Di tahap ini manajemen
mengambil langkah-langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.
Perhatian mula-mula ditujukan pada kekuatiran pegawai mengenai cara komputer
mempengaruhi kerja mereka. Cara terbaik untu melawan kekuatiran ini adalah
komunikasi dengan pegawai tentang (1) alasan perusahaan melaksanakan proyek (2)
bagaimana sistem baru akan menguntungkan
perusahaan dan pegawai.
2)
Mengorganisasikan Tim
Proyek
Tim proyek yang akan
melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan
menjadi pemakai, dan bukan spesialis informasi, sebagai pemimpin proyek. Agar
proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif, daripada hanya berperan pasif.
3)
Mendefinisikan Kebutuhan
Informasi
Dalam tahap ini analis
mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan
pengimpulan informasi: wawancara
perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survei.
4)
Mendefisikan Kriteria
Kinerja Sistem
Setelah kebutuhan informasi
manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifiksikan secara tepat
apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteriakinerja
sistem. Spesifikasi ini diambil sebagai kriteria kinerja hanya jika tim
proyek setuju bahwa hal ini dapat dicapai.
5)
Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan
kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan/hentikan untuk kedua
kalinya. Disini, manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi
keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
6)
Menyetujui atau Menolak
Rancangan Proyek
Manajer dan komite pengarah
SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakan akan memberikan
persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis
lain dan menyerahkannya kembali, atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika
persetujuan diberikan, proyek maju ke tahap rancangan.
Fase
rancanganterdiri dari beberapa tahapan:
a.
Menyiapkan Rancangan Sistem
yang Terinci
Analis bekerja sama dengan pemakai
dan mendokumentsikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dalam model teknis.
Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down,
dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih terinci pendekatan
top-down ini merupakan ciri rancangan
tersruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari
tingkat sistem ke tingkat subsistem.
b.
Mengidentifikasikan
Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis harus
mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merk atau model) peralatan
komputer yan g akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan
pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan
identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
c.
Mengevaluasi Berbagai
Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis, bekerja sama erat
dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih
adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala
yang ada.
d.
Memilih Konfigurasi yang
Terbaik
Analis mengevaluasi semua
konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua
subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis membuat
rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi
tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah SIM.
e.
Menyiapkan Usulan Penerapan
Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation
proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan,
keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
f.
Menyetujui atau Menolak
Penerapan Sistem
Keputusan untuk terus dalam
tahap ini sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah
orang yang terlibat.
Fase
Implementasi atau Penerapan
Implementasi
atau penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik
dann konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Fase ini terdiri
dari beberapa tahapan:
I. Merencanakan Penerapan
Karena hanya tinggal satu
tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan, manajer dan
spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk ,
menerapkan rancangan sistem. Mereka dapat menggunakan pengetahuan ini untuk
mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
II.
Mengumumkan Penerapan
Proyek penerapan diumumkan
kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem.
Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk
menerapkan sistem baru dan meminta kerja sama pegawai.
III.
Mendapatkan Sumber Daya
Perangkat Keras
Rancangan sistem disediakan
bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada
konfigurasi yang disetujui.
IV.
Mendapatkan Sumber Daya
Perangkat Lunak
Saat perusahaan memutuskan
untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programer menggunakan
dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik awal.
V.
Menyiapkan Database
DBA bertanggungjawab untuk
semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.
Dalam beberapa kasus, perlu dikumpulkan data-data, dan dalam kasus lain, data
yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem
baru. Tugas-tugas ini dilaksanakan dan data dimasukkan dalam database.
Jika perusahaan belum menggunakan sistem manajemen database (database
management system-DBMS), DBA akan berperan penting dalam memilih perangkat
lunak itu.
VI.
Menyiapkan Fasilitas Fisik
Jika perangkat keras dari
sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi
baru atau perombakan. Ruang komputer yang menyimpan mainframe atau
komputer mini berskala besar merupakan kombinasi yang rumit dari lantai yang
ditinggikan, pengendalian suhu dan kelembaban yang khusus, keamana, peralatan
pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dan sebagainya.
VII.
Mendidik Peserta dan
Pemakai
Sistem baru
kemungkinan besar akan mempengaruhi
banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka ini disebut
dengan peserta, dan mereka meliputi
operator pemasukan data, pegawai coding dan pegawai administrasi
lainnya. Orang-orang lain akan menggunakan output sistem. Semua orang-orang
ini harus dididik tentang peran mereka dalam sistem.
VIII. Masuk ke Sistem Baru
Proses menghentikan
penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut curtover.
Pendekatan
Dasar ini terdiri dari beberapa macam:
a)
Percontohan (Pilot)
adalah suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset dari
keseluruhan operasi, seperti satu kantor atau daerah tertentu. Contohnya,
Angkatan Udara mungkin mencoba suatu sistem persediaan baru pada saru pangkalan
Udara.
b)
Serentak (immediate) adalah
pendekatan yang paling sederhana dengan beralih dari sistem lama ke sistem baru
pada satu hari tertentu. Namun, pendekatan ini hanya layak bagi perusahaan
kecil atau sistem kecil.
c)
Bertahap (Phased),
dalam cutover bertahap, sistem baru digunakan bagian per bagian pada
suatu waktu. Misalnya perusahaan
dapat melakukan cutover pada
sistem pemasukan pesanan, diikuti oleh sistem persediaan dan seterusnya.
d)
Paralel (Parallel)
Cutover paralel mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem
baru telah diperiksa secara menyeluruh. Pendekatan ini memberikan pengamanan
yang paling baik terhadap kegagalan, tetapi merupakan yang paling mahal,
karena kedua sumber daya harus
dipertahankan.
Fase
operasi atau penggunaan terdiri dari tiga langkah:
i.
Menggunakan Sistem
Pemakai menggunakan sistem
untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
ii.
Audit Sistem
Setelah sistem baru
berkesempatan untuk mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan
seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi semacam ini
disebut dengan penelaahan setelah
penerapan (postimplementationreview) dan dapat dilakukan oleh
seseorang dari jasa informasi atau oleh seorang auditor internal. Dalam
beberapa kasus keduanya akan melakukan penelaahan yang terpisah. Hasil audit
dilaporkan kepada CIO, Komite pengarah SIM dan kepada pemakai.
iii.
Memelihara Sistem
Selama manajer menggunaka
sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan
yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan
sistem (system maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk
3 alasan:
ü Memperbaiki
kesalahan
Penggunaan sistem
mengungkapkan kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan
yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem.
ü Menjaga
kemutakhiran sistem
Dengan berlalunya waktu,
terjadi perubahan-perubahan dalam lingkungan sistem yang mengharuskan
modifikasi dalam rancangan atau perangkat lunak. Contohnya, pemerintah mengubah
rumus perhitungan pajak jaminan sosial.
ü Meningkatkan
Sistem
Saat manajer menggunakan
sistem, mereka melihat cara-cara membuat peningkatan. Saran-saran ini
diteruskan kepada spesialis informasi nyang memodifikasi sistem sesuai saran
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar